Selasa, 19 November 2013

Satu Ketika

Our old selves have died yesterday.
If you think in that way, you can focus on what’s ahead… Right?
I used to imagine myself living a beautiful life
When that gets laughed at, it hurts, after all

Minggu, 02 Juni 2013

Tentang open access, copyright, and creative wriing



Apa itu?
OPen access? ...... Open Access atau dapat diterjemahkan sebagai Akses Bebas adalah sebuah fenomena masa kini yang berkaitan dengan dua hal: keberadaan teknologi digital dan akses ke artikel jurnal ilmiah dalam bentuk digital. Internet dan pembuatan artikel jurnal secara digital telah memungkinkan perluasan dan kemudahan akses, dan kenyataan inilah yang ikut melahirkan Open Access (disingkat OA), atau lebih tepatnya Gerakan OA (Open Access Movement). Secara lebih spesifik, OA merujuk kepada aneka literatur digital yang tersedia secara terpasang (online), gratis (free of charge), dan terbebas dari semua ikatan atau hambatan hak cipta atau lisensi.


Kalau copyright mungkin seperti ini : hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yeah, :)

Creative writing ? Oh well,saya belum begitu paham dengan yng satu ini  bisa dikatakan kalau creative writing itu sendiri ialah menulis berdasarkan ide atau kreatifitas masing -masing orang.


And seperti cukup itu dulu teman - teman. tunnggu yang selanjutnya

Minggu, 21 April 2013

Success Story : Kisah Klasik tentang Pustakawan

Abriyanto Tugas /11140001/C 
#IDKS

Yah, selamat bertemu kembali… sudah lama gak update blog hehehe, kebetulan lagi Musim UTS. So … maklum aja pasti saya lagi sibuk (bneran? ) :P

Oke langsung saja, saya pertama kali mengenal jurusan ilmu perpustakaan itu ketika masih duduk di bangku SMA kelas 3, pada waktu itu lagi masa – masa dimana anak – anak bingung mau nglanjutin ke universitas mana, mau kursus, atau malah pengen kerja… yah pokoknya gitu deh… soalnya saya juga ikutan bingung waktu itu :D.
Mendengar pertama kali jurusan perpustakaan itu dri temen dekat kebetulan satu kelas, sebenarnya dia itu yang mau ngambil, tapi saya pikir – pikir jadi pustakawan juga gak kalah keren kok… bener gak?
Lalu, saya mendatangi guru BP, bertnya soal Info Jurusan Perpustakaan supaya lebih jelas, dan akhirnya sekarang saya menjadi Seorang Mahasiswa Ilmu Perpustakaan di UIN Sunan Kalijaga. Pas tahu kalau diterima itu.. rasanya luar biasa dah hehe, jadi buat adik adik disana jangan sampai berhenti belajar, gapai cita – citamu. Awal semester kuliah masih agak bingung, sebenrnya apasih yang dipelajari, kok banyak makul berbasis Islam seperti Tauhid, Al-Hadits, Al-Qur’an dsb,. Lambat laun seiring masa perkuliahan yang kini sudah semester 4, saya cukup paham Jurusan ilmu perpustakaan ini, bidang ini akan mengarah kemana di masyarakat nanti.
Untuk membantu agar lebih mengerti tentang Pustakawan, saya ikut LIBERTY (Organisasi Pustakawan di fakultas) pada semester 1, kegiatan nya mulai dari Rapat Anggta, Forkip/belajar bersama, menerbitkan dan menulis bulletin tentang karya Anak – anak Prodi ilmu Perpustakaan, hingga kegiatan langsung di lapangan ex : Saya pernah ikut membantu di Perpustakaan SLB N 1 Yogyakarta, dan mungkin InsyaAllah di semester depan akan lebih banyak ikut dalam kegiata Tersebut. Intinya, sebagai Mahasiswa Perpustakaan saya ingin giat belajar dan semoga menghasilkan yang terbaik nantinya.

Minggu, 17 Maret 2013

“Perpustakaan Untuk Rakyat “



Dengan Narasumber : Bp. Blasius Sudarsono
                                  Ibu Afia Rosdiana
                                  Mbak Ratih Rakhmawati



Pada hari senin, tepatnya tanggal 11 Maret 2013, Prodi Ilmu Perpustakaan mengadakan acara kuliah umum Bertemakan “Perpustakaan untuk Rakyat”. Di dalam kuliah umum tersebut, masing – masing narasumber bergantian dalam menjelaskan tentang Sebuah Perpustakaan.
Pada bagian pertama, yaitu tentang TBM (Taman Bacaan Masyarakat), karena perkembangan TBM saat ini begitu pesat, serta tidak hanya di wilayah Yogyakarta saja, tetapi di wilayah lain pun juga demikian. Sebenarnya apa perbedaan antara TBM dengan Perpustakaan? TBM sebenarnya berfungsi sebagai tempat baca bagi masyarakat umum, khususnya anak –anak , dan pada dasarnya tidak ada perbedaan yang tajam, system yang dipakai dalam TBM serta Perpus saja yang membedakan. Dalam TBM, pengolahan sumber informasi diproses secara sederhana dengan teknologi yang sederhana pula, sementara pada perpustakaan t elah menggunakan system yang cukup canggih.
Kadang – kadang dalam diri pustakawan pun ada pertanyaan, semisal ‘Apa sih perpustakaan itu?’, Paradigma apa yang melatarbelakangi adanya perpus di Indonesia? Jawaban dari pertanyaan diatas ada pada individu masing – masing, jawaban umumnya Karena Masyarakat mebutuhkan informasi. Oleh karena, itu masyarakat yang mengerti akan ilmu membutuhkan Perpustakaan sebagai Pusatnya.

Pustakawan itu sebuah profesi yang berdasarkan jiwa atau kepribadian yang mencerminkan sikap kepustakwanan. Ada 5 ciri dari kepustakawanan :
  1. Bepikir Kritis
  2. Membaca (dunia)
  3. Teknik Menulis
  4. Enterprneur, dan
  5. Etika

Sabtu, 23 Februari 2013

Apa yang anda ketahui tentang pustakawan?

Dari judul di atas, pasti teman – teman sudah tahu apa yang akan saya jelaskan dalam artikel kali ini, ya, tentang apasih itu pustakawan? Kok masih asing, atau jarang muncul di media, hanya sebagai bahan perbincangan di kalangan awam, intinya diantara anda semua ini pasti ada yang tidak tahu :P hehehe…
Oke, sebenarnya Pustakawan itu tidaklah seperti yang dibicarakan oleh orang kebanyakanyang sekedar menjaga buku dan menjaga gedungnya saja. Pustakawan itu termasuk profesi atau pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan pelatihan. Melihat hal itu, pustakawan dan profesi menjadi kesatuan, berjalan beriringan tanpa membebani yang lain. Hal ini tergantung pada kemampuan dan tanggapan pustakawan terhadap profesi dan jasa yang diberikan pustakawan serta pandangan masyarakat itu sendiri.
Kenapa Pustakawan bisa disebut profesi?
  1. Pustakawan memiliki sebuah lembaga yaitu IPI (ikatan Pustakawan Indonesia)
  2. Jenjang pendidikan jelas
  3. Bersifat Mandiri
  4. Dan berorientasi pada jasa.
Selain itu di dalam perpustakaan terdapat beberapa bidang yang tidak sembarang orang dapat mengerjakannya. Contohnya di bidang referensi dan pengolahan bahan pustaka, untuk berada dalam kawasan tersebut, seseorang haruslah melalui pendidikan dan pelatihan yang jelas agar bisa bekerja dengan baik, serta mampu melayani kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, keberadaan pustakawan sangatlah penting, karena dengan begitu Informasi yang beredar di tengah masyarakat dapat tersampaikan, jadi bukan hanya sebatas menjaga buku dan gedung saja. Tentu agar Pustakawan bisa lebih baik, lebih dikenal , pastinya memerlukan dukungan serta kesadaran kita semua, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pustakawan itu sendiri.

Selasa, 24 April 2012

Sebuah....

Dalam petikan kisah, ada, dan masih kunanti ~ kata bijakmu.

Cepat atau lambatkah?

Aku kagum dengan waktu, bagaimana ia selalu mendatangkan kamu. Entah cepat atau lambat.